Welcome visitors to my blog 'Dakwah Bil Qolam'Warnai Duniamu Untuk Akhiratmu' By Danang Muslim

Kamis, 22 Oktober 2015

Refleksi Semangat Muharram Dalam Membentuk Guru Profesional


Dari masa ke masa terjadi problematika dalam dunia pendidikan di Indonesia ini, diantaranya masalah mutu pendidikan yang kurang optimal yang disebabkan standarisasi kurikulum yang yang belum menanamkan ‘pendidikan berbasis tauhid’ secara menyeluruh didalam proses belajar mengajar bagi peserta didiknya dan sering berubahnya model kurikulum dari kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan dari periode ke periode. Kemudian masalah kualitas sumber daya manusia yang lemah yaitu dari tenaga pendidiknya (Guru) sendiri yang belum optimal dalam mendidik sekaligus mencetak peserta didik yang luar biasa, serta masalah yang paling menonjol ialah biaya untuk menempuh di dunia pendidikan sangat tinggi nominalnya bagi kalangan masyarakat ekonomi bawah. Sehingga tidak salah dan tidak menjadi hal yang baru, apabila melihat realita masalah yang begitu komplek, yang menyebabkan banyak anak yang putus sekolah, melakukan tindakan kriminalitas serta masih beribu-ribu lagi problematika yang belum tuntas solusinya. Sehingga semuanya akan berdampak negatif bahkan fatal untuk membentuk peserta didik yang cerdas, terampil dan berprestasi, dimana seharusnya generasi penerus bangsa kita nantinya dapat menata, membangun negara yang maju dalam dunia pendidikan serta berkehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang berlandaskan hukum islam , namun semuanya sangat berat untuk mewujudkan harapan tersebut.
Keadaan yang sangat mengkhawatirkan tersebut, menurut hasil Studi Political And Economic Risk Consultancy (PERC) tahun 2005 berpendapat bahwa, betapa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ini, karena derajat pendidikan Indonesia di urutan ke-12 dari 12 negara di Asia dan Indonesia berada pada posisi paling buncit di bawah Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filiphina.

Mari maju dari kemunduran (Hijrah)

      Berbicara terkait dengan Refleksi semangat Muharram dalam membentuk guru profesional, sangat erat kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter, karena guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk, dimana kualitas pembelajaran bagi peserta didiknya yang dilaksanakan oleh guru, ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan juga. Dalam refleksi semangat Muharram membentuk guru profesional ini, seorang Guru di tuntut harus memiliki Ghiroh jihad dalam kegiatan belajar mengajar, tanpa ada rasa putus asa, karena refleksi momentum Muharram ini sangat baik khususnya untuk meningkatkan amaliyah sholeh kita dalam konteks memajukan pendidikan di bangsa ini, prioritas utama dalam peningkatan di Muharram ini adalah profesionalitas dalam mengajar karena akan mempengaruhi hasil  belajar dari peserta didik. Ketika  seorang guru yang memiliki kompetensi profesional dan mampu menguasainya dia akan lebih mudah dalam proses mengajar, karena penting penerapan kompetensi profesional dalam pengajaran di kelas. Guru yang menguasai sepenuhnya bisa mengatur kelas dengan sebaik mungkin, membuat siswanya tidak bosan dengan materi yang di sampaikan, dengan menggunakan metode-metode mengajar yang bersifat persuasif  yakni mengajak para peserta didik untuk bisa mengasah kreatifitasnya, kecerdasanya, kemampuannya melalui tugas-tugas yang di berikan oleh  guru. Dengan demikian guru akan lebih mudah mengajar dan siswapun mau ikut serta dalam pembelajaran dengan metode dan strategi yang telah di siapkan oleh guru. Upaya pemerintah dalam menangani masalah ini belum tuntas sepenuhnya,kita tentunya sebagai penerus,dan warga negara yang baik akan peduli antar sesama saudara seharusnya sudah mempunyai kesadaran memfikirkan solusi serta terjun langsung mengulurkan tangan guna menyelamatkan warga negara kita yang tidak tahu menjadi tahu. Dan itu bisa dimulai dari hal yang terkecil,mulai dari kerabat,tetangga rumah,ke lapisan lingkungan masyarakat hingga merata. Karena kunci utama dan majunya pembangunan pendidikan disuatau negara adalah karena adanya kepedulian antar saudara (ukhuwah islamiyah) dan tentunya sikap kepedulian pemerintah yang serius mentuntaskan masalah ini karena ini semua menjadi barometer tingkat kemajuan bangsa dalam membangun pendidikan menjadi lebih maju. Dan harus segera merevisi dari segi kurikulum yang di terapkannya karena persoalan mendasar yang menyebabkan mundurnya,lemahnya pendidikan kita adalah karena hilangnya unsur ruhaniyahdan ‘ubudiyyah baik  dalam diri anak didik maupun diri pendidiknya.
Hilangnya unsur  ruhaniyah dan ‘ubudiyyah ini pada jiwa anak didik dan pendidik akan menyebabkan pergeseran makna dan nilai pendidikan. Lembaga pendidikan tidak lagi berorientasi (Tauhid) pada akhlak, adab dan Iman tapi pada secarik kertas yang bernama ijazah. Sehingga dengan kondisi seperti ini, lembaga pendidikan telah beralih fungsi, yang awalnya mencetak kader-kader bangsa yang berakhlak mulia bergeser menjadi “robot”bernama manusia.  Jadi, unsur ruhaniyah dan ‘ubudiyyahdalam pendidikan bagaikan ruh yang menggerakkan semua aktifitas pendidikan. Dan ruh itu bisa berwujud niat yang ikhlas, yang hanya mengharap ridha Allah SWT. Ruh inilah yang utama dalam meningkatkan kualitas pribadi muslim khususnya para guru agar memepunyai jiwa kuat guna meningkatkan dan memajukan mutu pendidikan di Indonesia ini segera cepat.
Wallahu a'lam.