Welcome visitors to my blog 'Dakwah Bil Qolam'Warnai Duniamu Untuk Akhiratmu' By Danang Muslim

Kamis, 31 Oktober 2013

Kita Ada Karena Cinta



                 
Penulis terinspirasi dari buku Quanta Cinta (Energi Cinta Tanpa Batas)
  Penulis Samsul Bahri tahun terbit 2013.
   
“ Cinta kepada hamba-Mu mendorongku untuk selalu memberi cinta kepada Allah mendorongku untuk selalu meminta..meminta...dan meminta pada-Nya”(Jamil Azzani).
    Cinta sang maha Kasih lah yang membuat hidup kita lebih hidup,karena Aku,antum,bumi,planet,matahari,bulan dan seluruh alam semesta bisa terwujud karena ada peranan cinta dari sang kholiq. Begitu pula karena Cinta-Nya nabi Muhammad Saw tak pernah putus asa yang dalam hidupnya mengemban visi misi untuk kehidupan kita yang dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang dengan penuh cahaya hingga sampai sekarang kita dapat merasakannya. Beliau tak pernah merasa mengeluh meskipun caci maki,hinaan,bahkan kekerasan fisik beliau dapatkan dan itu semua beliau terima dengan ikhlas,lapang dada,tanpa dendam,apalagi membalasnya?Karena beliau melakukannya karena Cinta,Cinta pada umatnya,terus memikirkannya sebagaimana yang disebutkan dalam suatu riwayat bahwa,disaat beliau di jemput ajalnya yang ia tanyakan,yang ia gelisahkan dalm fikiran-Nya  adalah ummatii,ummatii wa ummatii? Sungguh besar kekuatan cinta itu sendiri  bila kita dapat mengaplikasikannya dengan sebaik-baiknya.
       Dan tak cukup bagi kita mengatakan cinta pada Allah dan Rasulullah tanpa kita mau menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya! We are hope so!
Karena cinta-Nya,Ibu kita dianugrahkan kasih sayang dari-Nya yang terus berjuang mengalahkan rasa sakit,jenuh bosa,disaat kita berada dalam rahimnya. Ibu yang penuh kasih sayang terus tanpa hentinya merawat,mengasuh sejak dini yang di mulai sejak kandungannya,rela berkorban jiwa,mempertaruhkan nyawanya di saat kita di lahirkan . Hingga dewasa tanpa bosannya,ibu selalu memperhatikan semua yang kita lakukan dan karena Ayah pula yang selalu berjuang memberikan yang terbaik untuk keluarga khususnya untuk  masa depan anak-anaknya yang lebih baik nantinya.
Kami Anakmu wahai Ayah dan ibu,tak akan pernah bisa membalas semua apa yang sudah engaku lakukan untuk kami,sebagaimana ada berbahasa bahwa “meskipun seorang anak membawakan segrobak emas,berlian permata tak akan pernah bisa membalas,tak akan bisa menyamai kasih sayang yang diberikan pada anaknya”.Kami Anak-Mu hanya bisa berusaha menjadi anak yang berbakti pada orang tua dan menjadi anak yang sholeh yang mau mendoakan terus-menerus untuk engkau agar Magfiroh,Hidayah inayah,rahman rahim-Nya selalu tercurahkan untuk engkau  wahai sang pelitaku (orang tua).

 Cinta-Nya adalah Cahaya Kita Kelak

        Pada pagi itu,Rasulullah  dengan suara terbata-bata memberikan petuah, “Wahai  Ummatku,kita semua ada dalam kekuasaan ALLAH DAN Cinta-Nya. Oleh karena itu, Tat dan bertaqwalah hanya kepada-Nya. Kuwariskan dua hal kepada kalian,Al Qur’an & As Sunnah. Barang siapa mencintai sunnahku,maka mencintai Aku,dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan bersama-sama masuk surga bersamaku”.  Khotbah singakat  itu diakhiri dengan pandangn mata Rasulullah yang teduh menatap sahabat-Nya satu persatu. Abu bakar Ra menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Dad Umar turun naik menahan nangis, Ustman menghela nafas panjang dan Ali Ra menunduk dalam-dalm karena tidak kuat melihat Rasulullah. (perilaku mereka sesuai dengan pribadi masing-masing). Mereka tahu bahwa isyarat itu telah datang,saatnya sudah tiba : Rasulullah akan meninggalkan kita semua’.
        Matahari kian tinggi Rasulullah terbaring lemah dengan kening berkeringat seusai khutbah itu, akhirnya waktu ajal beliau tak lama lagi tiba malaikat maut,tapi Rasulullah bertanya mengapa Jibril tidak ikut menyerta. Di panggillah jibril yang sebelumnya sudah bersiap di langit untuk menyambut Ruh kekasih ALLAH SWT (sepertinya Kibril tak sanggup melihat nyawanya Rasulullah di cabut).
Dan Akhirnya denagn takdir Allah SWT,Nabi Muhammad Saw meninggal dunia.
Riwayat di padang mahsyar nantinya,waktu itu Hawa melihat ke arah umat manusia lalu berkata: "Wahai Adam! Ramai dari zuriatmu dari umat Muhammad SAW serta cantik wajah mereka. Mereka menyeru "Di mana Muhammad?" Mereka berkata: "Kami adalah umat Muhammad SAW. Semua umat telah mengiringi apa yang mereka sembah Hanya tinggal kami saja. Matahari di atas kepala kami. la telah membakar kami. Neraka pula, cahaya juga telah membakar kami. Timbangan semakin berat. Oleh itu tolonglah kami agar memohon kepada Allah Ta’ala untuk menghisab kami dengan segera! Sama halnya kami akan pergi ke sorga atau neraka."
      Nabi Adam as berkata: "Pergilah kamu dariku! Sesungguhnya aku sibuk dengan dosa-dosaku. Aku mendengar firman Allah Ta’ala: Dan dosa Adam terhadap Tuhannya karena lalai”.
Mereka berjalan selama seribu tahun. Mereka pergi berjumpa nabi Nuh as yang telah berumur, umur yang panjang dan sangat sabar. Mereka menghampirinya. Tatkala Nabi Nuh as melihat mereka, dia berdiri.
     Pengikut (umat Nabi Muhammad SAW) berkata: "Wahai datuk kami, Nuh! Tolonglah kami kepada Tuhan kami agar Dia dapat memisahkan di antara kami dan mengutuskan kami dari ahli sorga ke sorga dan ahli neraka ke neraka."
Nabi Nuh as berkata: "Sesungguhnya, aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah mendoakan agar kaumku dimusnahkan. Aku malu dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Ibrahim kekasih Allah Ta’ala! Mintalah kepadanya agar menolong kamu!"
Nabi Ibrahim as berkata: "Sesungguhnya aku pernah berbohong di dalam usiaku sebanyak tiga pembohongan di dalam Islam. Aku takut dengan Tuhanku. Pergilah kamu berjumpa Musa as! Mintalah pertolongan darinya!"
Nabi Musa as berkata: "Aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah membunuh seorang nyawa tanpa hak Aku membunuhnya bukan dari kemauanku sendiri. Aku dapati dia melampaui batas terhadap seorang lelaki Islam. Aku ingin memukulnya. Aku terperanjat kerana menyakitinya lalu menumbuk lelaki tersebut, la jatuh lalu mati. Aku takut terhadap tuntutan dosaku Pergilah kamu berjumpa Isa as!"
Mereka pergi berjumpa nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s. berkata: "Sesungguhnya Allah Ta’ala telah melaknat orang-orang Kristen. Mereka telah mengambil aku, ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah Ta’ala. Hari ini, aku malu untuk bertanya kepada Nya mengenai ibuku Maryam."
Maryam, Asiah, Khadijah dan Fatimah Az-Zahra’ sedang duduk. Ketika Maryam melihat umat Nabi Muhammad SAW dia berkata: "Ini umat Nabi Muhammad SAW. Mereka telah sesat dari Nabi mereka."
Suara Maryam, telah didengar oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi Adam a.s. berkata kepada nabi Muhammad SAW. "Ini umatmu, wahai Muhammad! Mereka berkeliling mencarimu untuk meminta syafaat kepada Allah Taala."
Nabi Muhammad SAW menjerit dari atas mimbar lalu bersabda: "Marilah kepadaku, wahai umatku! Wahai siapa yang beriman dan tidak melihatku. Aku tidak pernah lari dari kamu melainkan aku sentiasa memohon kepada Allah Ta’ala untukmu!" Umat Nabi Muhammad SAW berkumpul di sisinya.
Terdengar suara seruan: "Wahai Adam! Kemarilah kepada Tuhanmu!" Nabi Adam as berkata: "Wahai Muhammad! Tuhanku telah memanggilku. Moga moga Dia akan meminta kepadaku." Nabi Adam as pergi menemui Allah Taala.
Allah Ta’ala berfirman kepadanya: "Wahai Adam! Bangunlah dan antarkan anak- anakmu ke neraka!" Nabi Adam as bertanya: "Berapa banyak untukku kirimkan?" Allah Taala berfirman: Setiap seribu lelaki kamu antarkan seorang ke sorga, 999 orang ke neraka "
Allah Ta’ala berfirman lagi: "Wahai Adam! Sekiranya Aku tidak melaknat orang yang berdusta dan Aku haramkan pembohongan, niscaya Aku akan mengasihi anakmu keseluruhannya. Akan, tetapi, Aku telah janjikan sorga bagi orang yang mentaati-Ku Neraka pula bagi orang yang mendurhakai-Ku. Aku tidak akan memungkiri janji Wahai Adam! Berhentilah di sisi mizan (timbangan)”.
Umat Nabi Muhammad menangis memohon kepada Nabi Muhammad saw, katanya, "Tuan, engkau yang kami harapkan memohonkan keputusan kepada Tuhan Yang Esa, karena kami sudah terlalu lama menderita, Tuan. Berjalan berdesak-desakan melalui jalan yang panjang; pergi dari satu nabi ke nabi yang lain, dan tidak ada yang mau bersedia memohonkan keputusan kepada Tuhan yang menciptakan. Semuanya berkata, ‘Aku sendiri sangat malu dan takut memohonkan keputusan kepada Tuhan’ "
Nabi Muhammad saw berucap, "Betul perkataanmu dan pengharapanmu. Itulah gunanya keberadaanku, yaitu memohonkan syafa’at kepada Tuhan yang empunya. Mudah-mudahan Tuhan Yarig Mahamurah dan Mahakasih menaruh kasih kepada hamba-Nya."
Bergembiralah mereka mendengar penjelasan dari nabi kita. Lalu Nabi Muhammad saw pergi menemui Allah SWT. Di hadapan Allah SWT, Nabi saw bersujud dan memuji tak henti-hentinya, dan berkata, "Yang aku mohon kepada-Mu, Tuhan, berikanlah keputusan karena sudah terlalu lama di Padang Mahsyar."
       Setelah berkata demikian, Nabi saw bersujud dan memuji kembali. Allah SWT berfirman kepada beliau, "Pergilah Muhammad, adililah semua hamba yang hina dina itu agar masuk sorga hamba yang mulia dan benar, serta masuk neraka hamba yang tak mendengar apa yang tertulis dalam Kitab yang diturunkan ke alam dunia."
      Betapa besar kasih sayang,cintanya yang di berikan Baginda Nabiyullah Agung Muhammad saw kepada kita subhanallah! Semoga kita dapat menjadi hamba-hamba-Nya yang Taqwa agar kita kelak akan masuk surga bersam Nabiyullah Muhammad saw! Amiiin Allahumma Amiiin.


Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa
bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu

semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.

(Mahatma Gandhi).