Penulis terinspirasi dari buku Quanta Cinta (Energi Cinta Tanpa Batas)
Penulis Samsul Bahri tahun terbit 2013.
“ Cinta kepada hamba-Mu mendorongku untuk selalu memberi cinta kepada Allah mendorongku untuk selalu meminta..meminta...dan meminta pada-Nya”. (Jamil Azzani).
Cinta sang maha Kasih lah yang membuat hidup kita lebih hidup,karena
Aku,antum,bumi,planet,matahari,bulan dan seluruh alam semesta bisa terwujud
karena ada peranan cinta dari sang kholiq. Begitu pula karena Cinta-Nya nabi
Muhammad Saw tak pernah putus asa yang dalam hidupnya mengemban visi misi untuk
kehidupan kita yang dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang dengan penuh
cahaya hingga sampai sekarang kita dapat merasakannya. Beliau tak pernah merasa
mengeluh meskipun caci maki,hinaan,bahkan kekerasan fisik beliau dapatkan dan
itu semua beliau terima dengan ikhlas,lapang dada,tanpa dendam,apalagi
membalasnya?Karena beliau melakukannya karena Cinta,Cinta pada umatnya,terus
memikirkannya sebagaimana yang disebutkan dalam suatu riwayat bahwa,disaat
beliau di jemput ajalnya yang ia tanyakan,yang ia gelisahkan dalm
fikiran-Nya adalah ummatii,ummatii wa
ummatii? Sungguh besar kekuatan cinta itu sendiri bila kita dapat mengaplikasikannya dengan
sebaik-baiknya.
Dan tak cukup bagi
kita mengatakan cinta pada Allah dan Rasulullah tanpa kita mau menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-larangan-Nya! We are hope so!
Karena
cinta-Nya,Ibu kita dianugrahkan kasih sayang dari-Nya yang terus berjuang
mengalahkan rasa sakit,jenuh bosa,disaat kita berada dalam rahimnya. Ibu yang
penuh kasih sayang terus tanpa hentinya merawat,mengasuh sejak dini yang di
mulai sejak kandungannya,rela berkorban jiwa,mempertaruhkan nyawanya di saat
kita di lahirkan . Hingga dewasa tanpa bosannya,ibu selalu memperhatikan semua
yang kita lakukan dan karena Ayah pula yang selalu berjuang memberikan yang
terbaik untuk keluarga khususnya untuk
masa depan anak-anaknya yang lebih baik nantinya.
Kami Anakmu
wahai Ayah dan ibu,tak akan pernah bisa membalas semua apa yang sudah engaku
lakukan untuk kami,sebagaimana ada berbahasa bahwa “meskipun seorang anak
membawakan segrobak emas,berlian permata tak akan pernah bisa membalas,tak akan
bisa menyamai kasih sayang yang diberikan pada anaknya”.Kami Anak-Mu hanya bisa
berusaha menjadi anak yang berbakti pada orang tua dan menjadi anak yang sholeh
yang mau mendoakan terus-menerus untuk engkau agar Magfiroh,Hidayah
inayah,rahman rahim-Nya selalu tercurahkan untuk engkau wahai sang pelitaku (orang tua).
Cinta-Nya adalah Cahaya Kita Kelak
Pada pagi
itu,Rasulullah dengan suara terbata-bata
memberikan petuah, “Wahai Ummatku,kita semua ada dalam kekuasaan ALLAH
DAN Cinta-Nya. Oleh karena itu, Tat dan bertaqwalah hanya kepada-Nya.
Kuwariskan dua hal kepada kalian,Al Qur’an & As Sunnah. Barang siapa
mencintai sunnahku,maka mencintai Aku,dan kelak orang-orang yang mencintaiku
akan bersama-sama masuk surga bersamaku”. Khotbah singakat itu diakhiri dengan pandangn mata Rasulullah
yang teduh menatap sahabat-Nya satu
persatu. Abu bakar Ra menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Dad Umar turun naik
menahan nangis, Ustman menghela nafas panjang dan Ali Ra menunduk dalam-dalm
karena tidak kuat melihat Rasulullah. (perilaku mereka sesuai dengan pribadi
masing-masing). Mereka tahu bahwa isyarat itu telah datang,saatnya sudah tiba :
Rasulullah akan meninggalkan kita semua’.
Matahari kian
tinggi Rasulullah terbaring lemah dengan kening berkeringat seusai khutbah itu,
akhirnya waktu ajal beliau tak lama lagi tiba malaikat maut,tapi Rasulullah
bertanya mengapa Jibril tidak ikut menyerta. Di panggillah jibril yang sebelumnya
sudah bersiap di langit untuk menyambut Ruh kekasih ALLAH SWT (sepertinya
Kibril tak sanggup melihat nyawanya Rasulullah di cabut).
Dan
Akhirnya denagn takdir Allah SWT,Nabi Muhammad Saw meninggal dunia.
Riwayat
di padang mahsyar nantinya,waktu itu Hawa melihat ke arah umat manusia lalu
berkata: "Wahai Adam! Ramai dari zuriatmu dari umat Muhammad SAW serta
cantik wajah mereka. Mereka menyeru "Di mana Muhammad?" Mereka
berkata: "Kami adalah umat Muhammad SAW. Semua umat telah mengiringi apa
yang mereka sembah Hanya tinggal kami saja. Matahari di atas kepala kami. la
telah membakar kami. Neraka pula, cahaya juga telah membakar kami. Timbangan
semakin berat. Oleh itu tolonglah kami agar memohon kepada Allah Ta’ala untuk
menghisab kami dengan segera! Sama halnya kami akan pergi ke sorga atau
neraka."
Nabi
Adam as berkata: "Pergilah kamu dariku! Sesungguhnya aku sibuk dengan
dosa-dosaku. Aku mendengar firman Allah Ta’ala: Dan dosa Adam terhadap Tuhannya
karena lalai”.
Mereka
berjalan selama seribu tahun. Mereka pergi berjumpa nabi Nuh as yang telah
berumur, umur yang panjang dan sangat sabar. Mereka menghampirinya. Tatkala
Nabi Nuh as melihat mereka, dia berdiri.
Pengikut
(umat Nabi Muhammad SAW) berkata: "Wahai datuk kami, Nuh! Tolonglah kami
kepada Tuhan kami agar Dia dapat memisahkan di antara kami dan mengutuskan kami
dari ahli sorga ke sorga dan ahli neraka ke neraka."
Nabi Nuh
as berkata: "Sesungguhnya, aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah
mendoakan agar kaumku dimusnahkan. Aku malu dengan Tuhanku. Pergilah kamu
berjumpa Ibrahim kekasih Allah Ta’ala! Mintalah kepadanya agar menolong
kamu!"
Nabi
Ibrahim as berkata: "Sesungguhnya aku pernah berbohong di dalam usiaku
sebanyak tiga pembohongan di dalam Islam. Aku takut dengan Tuhanku. Pergilah
kamu berjumpa Musa as! Mintalah pertolongan darinya!"
Nabi
Musa as berkata: "Aku sibuk dengan kesalahanku. Aku pernah membunuh
seorang nyawa tanpa hak Aku membunuhnya bukan dari kemauanku sendiri. Aku
dapati dia melampaui batas terhadap seorang lelaki Islam. Aku ingin memukulnya.
Aku terperanjat kerana menyakitinya lalu menumbuk lelaki tersebut, la jatuh
lalu mati. Aku takut terhadap tuntutan dosaku Pergilah kamu berjumpa Isa
as!"
Mereka
pergi berjumpa nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s. berkata: "Sesungguhnya Allah
Ta’ala telah melaknat orang-orang Kristen. Mereka telah mengambil aku, ibuku
sebagai dua Tuhan selain Allah Ta’ala. Hari ini, aku malu untuk bertanya kepada
Nya mengenai ibuku Maryam."
Maryam,
Asiah, Khadijah dan Fatimah Az-Zahra’ sedang duduk. Ketika Maryam melihat umat
Nabi Muhammad SAW dia berkata: "Ini umat Nabi Muhammad SAW. Mereka telah
sesat dari Nabi mereka."
Suara
Maryam, telah didengar oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi Adam a.s. berkata kepada
nabi Muhammad SAW. "Ini umatmu, wahai Muhammad! Mereka berkeliling
mencarimu untuk meminta syafaat kepada Allah Taala."
Nabi
Muhammad SAW menjerit dari atas mimbar lalu bersabda: "Marilah kepadaku,
wahai umatku! Wahai siapa yang beriman dan tidak melihatku. Aku tidak pernah
lari dari kamu melainkan aku sentiasa memohon kepada Allah Ta’ala
untukmu!" Umat Nabi Muhammad SAW berkumpul di sisinya.
Terdengar
suara seruan: "Wahai Adam! Kemarilah kepada Tuhanmu!" Nabi Adam as
berkata: "Wahai Muhammad! Tuhanku telah memanggilku. Moga moga Dia akan
meminta kepadaku." Nabi Adam as pergi menemui Allah Taala.
Allah
Ta’ala berfirman kepadanya: "Wahai Adam! Bangunlah dan antarkan anak-
anakmu ke neraka!" Nabi Adam as bertanya: "Berapa banyak untukku
kirimkan?" Allah Taala berfirman: Setiap seribu lelaki kamu antarkan
seorang ke sorga, 999 orang ke neraka "
Allah
Ta’ala berfirman lagi: "Wahai Adam! Sekiranya Aku tidak melaknat orang
yang berdusta dan Aku haramkan pembohongan, niscaya Aku akan mengasihi anakmu
keseluruhannya. Akan, tetapi, Aku telah janjikan sorga bagi orang yang
mentaati-Ku Neraka pula bagi orang yang mendurhakai-Ku. Aku tidak akan
memungkiri janji Wahai Adam! Berhentilah di sisi mizan (timbangan)”.
Umat
Nabi Muhammad menangis memohon kepada Nabi Muhammad saw, katanya, "Tuan,
engkau yang kami harapkan memohonkan keputusan kepada Tuhan Yang Esa, karena
kami sudah terlalu lama menderita, Tuan. Berjalan berdesak-desakan melalui
jalan yang panjang; pergi dari satu nabi ke nabi yang lain, dan tidak ada yang
mau bersedia memohonkan keputusan kepada Tuhan yang menciptakan. Semuanya
berkata, ‘Aku sendiri sangat malu dan takut memohonkan keputusan kepada Tuhan’
"
Nabi
Muhammad saw berucap, "Betul perkataanmu dan pengharapanmu. Itulah gunanya
keberadaanku, yaitu memohonkan syafa’at kepada Tuhan yang empunya.
Mudah-mudahan Tuhan Yarig Mahamurah dan Mahakasih menaruh kasih kepada
hamba-Nya."
Bergembiralah
mereka mendengar penjelasan dari nabi kita. Lalu Nabi Muhammad saw pergi
menemui Allah SWT. Di hadapan Allah SWT, Nabi saw bersujud dan memuji tak
henti-hentinya, dan berkata, "Yang aku mohon kepada-Mu, Tuhan, berikanlah
keputusan karena sudah terlalu lama di Padang Mahsyar."
Setelah
berkata demikian, Nabi saw bersujud dan memuji kembali. Allah SWT berfirman
kepada beliau, "Pergilah Muhammad, adililah semua hamba yang hina dina itu
agar masuk sorga hamba yang mulia dan benar, serta masuk neraka hamba yang tak
mendengar apa yang tertulis dalam Kitab yang diturunkan ke alam dunia."
Betapa
besar kasih sayang,cintanya yang di berikan Baginda Nabiyullah Agung Muhammad
saw kepada kita subhanallah! Semoga kita dapat menjadi hamba-hamba-Nya yang
Taqwa agar kita kelak akan masuk surga bersam Nabiyullah Muhammad saw! Amiiin
Allahumma Amiiin.
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa
bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu
semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.
(Mahatma Gandhi).