Welcome visitors to my blog 'Dakwah Bil Qolam'Warnai Duniamu Untuk Akhiratmu' By Danang Muslim

Sabtu, 03 Oktober 2015

Berpengetahuan Luas Karena Membaca


       
  Dalam dunia pendidikan, seorang siswa dan mahasiswa (peserta didik) tidak akan terlepas dari kegiatan membaca. Begitu pula dengan seorang guru (tenaga pendidik). Karena membaca adalah cara mempermudah memahami ilmu yang akan di pelajari dan yang akan dicapai. Dan keberhasilan prestasi belajar sebagian besar diawali karena tingginya minat baca sendiri. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan berupa penerjamahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memilki makna bagi seseorang. Tujuan umum orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru[1]Sebagaimana wahyu pertama kali yang diturunkan oleh Allah Swt dalam Al Qur’an Surat Al Alaq ayat 1-5  kepada nabi Muhammad Saw, yang berbunyi: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (alat tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al Alaq 30:1-5)[2].
Iqra’ dalam ayat tersebut, oleh Quraish Shibab diartikan dengan bacalah, telitilah, dalamilah, dan ketahuilah. Oleh karena itu, kita harus senantiasa gemar membaca sebagai pemahaman awal, yang kemudian akan mendapatkan kemudahan dalam  proses mempelajari ilmu atau mata pelajaran. Dengan membaca, pasti akan mendapatkan pengertian dan pengetahuan baru, wawasan semakin luas sehingga akan mendapatkan kecerdasan pada dirinya sendiri dan bermanfaat kepada orang lain. Contoh kecil dalam dunia pendidikan, seorang siswa yang tidak berminat gemar membaca, mustahil dalam proses belajarnya berhasil dengan baik, sehingga optimalisasi prestasi belajarnya di bawah standar nilai yang ditentukan oleh gurunya.

Membaca adalah jendela dunia
      Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Sedikitnya ada tujuh manfaat yang dapat saya uraikan.[3]
       Pertama, melatih kemampuan berpikir. Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul. Dengan cara ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli, keuntungan dari membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak kita. Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan kosakata.
      Kedua, Meningkatkan Pemahaman. Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa maupun mahasiswa. Di mana membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setalah membaca. Logika sederhana saja, tidak mungkin siswa atau mahasiswa memahami materi pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini jelas bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
      Ketiga, Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Manfaat yang satu ini mungkin sudah sering kita dengar semenjak kita masih kecil. Kita pasti ingat berapa kali guru-guru kita mengingatkan bahwa membaca adalah satu sarana untuk membuka cakrawala dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
    Keempat, mengasah kemampuan menulis. Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memebaca juga bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya menulis orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa mendapatkan kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
     Kelima, mendukung kemampuan berbicara di depan umum. Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengatahuan anda terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.
    Keenam, meningkatkan konsentrasi. Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
   Ketujuh, sarana refleksi dan pengembangan diri. Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha atau seorang trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau trainer. Artinya kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam mengembangkan diri. Ini penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita melakukan suatu hal.
Menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar
         Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan  penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dalam undang-undang  Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peserta didik[4]. Jika dilihat keterangan tersebut, hakikat perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga sekolah. Perpustakaan sekolah apabila dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di sekolah.
     Dengan demikian perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, memdidik murid agar dapat menggunakan  dan memelihara bahan pustaka secara efesien.
Idealnya perpustakaan dapat dijadikan tempat atau sarana menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca dan mendorong  membiasakan siswa belajar secara mandiri.

Pembinaan minat baca
       Perlu kita ketahui bahwa minat baca adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati terhadap bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati seseorang atau sekelompok seseorang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai, yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang bersangkutan. Nilai dan manfaat yang dikehendaki tersebut sesuai dengan kebutuhan. Kemudian nilai dan manfaat itu dapat menambah pengetahuan, memberikan kesenangan (hiburan), memberikan rasa kepuasan, bahkan rasa bangga terhadap dirinya sendiri. Untuk mengembangkan minat baca, kesenangan membaca, harus dilakukan secara terus menerus, juga diperlukan ketersediayaan bahan bacaan yang memadai bahan jumlah, jenis, dan mutunya.
       Membaca adalah salah satu modal utama dalam membangun masa depan yaitu mempersiapkan generasi terdidik, yang dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan, dan berwawasan luas. Kemudian untuk menciptakan generasi yang terpelajar, dan berbudaya yang tinggi selain memerlukan tekat, semangat, kerja keras dan kegiatan yang terus menerus yang dilakukan, juga memerlukan waktu, perhatian, kesungguhan, kesabaran dan keuletan bersama. Sudah saatnya kita sekarang mulai mengembangkan budaya membaca dan budaya tulis pada diri kita masing-masing, artinya selain membiasakan diri menggunakan waktu luang dan mengisikan waktu bacaan yang baik, juga mencoba untuk menulis hal-hal yang dikuasai dan bermanfaat, baik diri sendiri maupun orang lain. Tulisan itu bisa dalam bentuk artikel, karangan, buku dan sebagainya yang kemudian bisa dibaca oleh khalayak umum dan memberikan manfaat.
       Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keingninan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Orang yang memiliki minat membaca yang tinggi senantiasa mengisi waktu luang dengan membaca. Orang yang demikian senantiasa haus terhadap bahan bacaan. Minat membaca sangat berpengaruh terhadap ketrampilan membaca. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan  berupa penerjemahan simbol atau huruf ke dalam kata dan kalimat yang memiliki makna bagi seseorang[5].
       Tujuan umum orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi baru. Dalam kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan membaca, yaitu:
a. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik. Menurut David Eskey tujuan membaca semacam ini adalah reading for pleasure. Bacaan yang dijadikan obyek kesenangan menurut david adalah sebagai “bacaan ringan”.
b. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca buku-buku pelajaran buku ilmiah pengetahuan. Kegiatan membaca untuk meningkatkab pengetahuan disebut juga dengan reading for intellectual profit.
c. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep masakan, membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu. Kegiatan membaca semacam ini dinamakan dengan reading for work.

Meneladani tokoh gemar membaca
        Perlu kita pahami peradaban islam bisa berkembang dengan pesat karena diawali dengan membaca. Tidak mungkin seorang ulama yang belajar pada gurunya tanpa melalui menulis dan membaca terlebih dahulu. Manusia yang pertama kita teladani terlebih dahulu adalah Nabi Muhammad Saw, karena pada diri beliaulah ada suri tauladan yang baik bagi kita sebagai ummatnya. Ketika beliau mendapatkan wahyu yang pertama kali diturunkan oleh Allah Swt, Rasulullah dibimbing dan diperintahkan untuk membaca oleh malaikat jibril. Karena dengan mengawali membaca maka hal yang belum diketahui menjadi tahu, dan yang salah menjadi benar. Begitu pula dengan sahabat-sahabat beliau yang senantiasa tekun belajar dan ulama’ yang termasyhur karena ilmu yang dimilikinya dari membaca.
      Kemudian ada tokoh barat (non muslim) seperti Thomas Alva Edison. Ilmuan yang satu ini terkenal sebagai penemu lampu bohlam. Rupanya, salah satu faktor yang turut mengantarkan Thomas Alva Edison pada kesuksesannya yaitu kegemarannya dalam membaca buku.
Tokoh barat yang kedua adalah Maxim Gorky. Tokoh yang kedua yaitu merupakan seorang penulis cerita pendek dan novel asal Rusia. Lahir di tengah keluarga dengan latar belakang sosial kelas bawah, Maxim Gorky mengenyam pendidikan sekolah hanya selama beberapa tahun yang sangat singkat. Pada umur 8 tahun, ia sudah harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri.
Bekerja sebagai pencuci sayuran, Gorky kecil diperkenalkan baca tulis oleh seorang juru masak di tempatnya bekerja. Sejak saat itu, membaca buku menjadi kegemaran dan minat dalam hidupnya. Minatnya dalam membaca buku tersebut mengantarkannya pada pencapaian besarnya, yakni menjadi seorang penulis novel dan cerita pendek yang sangat terkenal.
Tak diragukan lagi, buku menjadi salah satu faktor yang krusial dalam membentuk intelektualitas, prinsip, dan sikap hidup seseorang. Jika dirunut secara panjang hingga ke ujung, maka buku pada akhirnya menjadi faktor yang menentukan perubahan dunia.

Ayo merubah dunia dengan membaca
       Dengan kita sadar bahwasanya membaca adalah segala kebutuhan yang mendasar, tentunya harus lebih tekun dan giat lagi dalam membaca. Baik membaca informasi melalui media cetak atau elektronik maupun membaca buku sebagai tambahan ilmu pengetahuan. Terlebih kita sebagai muslim yang baik, tentunya membaca dan membaca yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan dan pada orang lain.

Refrensi
Darmono, Perpustakaan sekolah pendekatan aspek manajemen dan tata kerja. Jakarta: PT.            Grasindo, 2007
Sutarno. Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktis, Jakarta: CV. Sagung Seto, 2006
Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan Jilid 2. Bandung: P.T. Alumni, 1989




[1] Darmono, Perpustakaan Sekolah Penedekatan Aspek Manajemen Dan Tata Kerja, (Jakarta: PT Grasindo , 2007), hlm. 215.
[2] Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an Terjemah Per-kata, (Bandung: PT. Syaamil Media, 2005), hlm. 597.

[3]Darmono, Perpustakaan Sekolah Penedekatan Aspek Manajemen Dan Tata kerja, (Jakarta: PT Grasindo , 2007), hlm. 65
[4] D Hlm. 1
[5]Ibid, hlm. 52.