Welcome visitors to my blog 'Dakwah Bil Qolam'Warnai Duniamu Untuk Akhiratmu' By Danang Muslim

Sabtu, 03 Oktober 2015

Masa Depanku di Tangan Orang Tuaku



      Nastagfirullahal’adziim, itulah kalimah istigfar yang kita ucapkan ketika melihat berbagai perbuatan tidak terpuji ’penyimpangan sosial’ terjadi ditengah realita masyarakat sekarang yang dapat kita jumpai baik di media elektronik, cetak bahkan secara langsung di depan mata. Mulai dari tindak kriminalitas orang dewasa laki-laki maupun perempuan, dan yang lebih nyaris lagi ‘generasi bangsa’ sekarang, tidak sedikit jumlahnya yang melakukan hal yang serupa bila dibandingkan dengan  penyimpangan sosial orang dewasa. Seperti halnya kasus kriminal anak-anak yang kita ketahui bersama, mulai dari pencurian, konsumsi narkoba, perkelahian antar sekolah, pergaulan bebas, pembunuhan hingga tindakan asusila yang mengakibatkan korban aborsi bertambah dan tentunya masih banyak lagi kasus yang lebih mengerikan. Realita kriminalitas tersebut, tentunya sangatlah mengkhawatirkan nasib bagi generasi bangsa kita kedepannya. Apakah generasi nantinya akan muncul generasi rabbani yang membuat perubahan yang lebih baik menuju peradaban islam, sehingga terciptalah kalimah “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” suatu negara yang lebih baik dan dibawah naungan ridho, ampunan serta perlindungan-Nya, sehingga kehidupan masyarakat menjadi aman,tentram, damai, atau”gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja” (sejahtera) istilahnya  orang jawa. Tapi apakah malah sebaliknya yang berubah menjadi generasi perusak masa depan dari yang baik menjadi buruk, yang mayoritas mengikuti langkah-langkah syaitan sehingga mengundang datangnya adzab dari Allah Swt yang lebih pedih, Naudzubillah min dzalik . Sebagaimana sesuai kalamullah dalam Qs.Ar Rum ayat 41 yang artinya: “ Telah tamapak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembalai (kejalan yang benar). Ayat ini,  menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi tidak lain karena ulah manusia itu sendiri yaitu melakukan pelanggaran, peperangan di luar koridoridor syariat Allah dan dalam peperangan itu manusia membunuh manusia yang oleh Allah Swt dilindungi hak hidupnya, bahkan merusak segala tatanan alam yang ada, karena sedikitnya syariat Allah Swt yang dijalankan oleh kaum tersebut.

Mari Membimbing
       Sedulur…(Saudara) begitu banyak sekali macam-macam penyimpangan dari masa ke masa yang dilakukan ‘generasi bangsayang terjadi di masyarakat kita tanpa ada henti-hentinya. Berbagai solusi sudah dilakukan untuk meminimalisir penyimpangan tersebut, namun tidak pernah bisa untuk menghentikannya. Maka disinilah tugas besar dan letak sebenarnya  urgensi sebagai orang tua (Ayah, ibu kandung dan guru) yang harus prihatin karena memikirkan bagaimana masa depan putra-putri kita menjadi generasi Rabbani, yang terbaik sehingga dapat membawa rahmatallil’alamin di dunia fana’ ini. Sebagaimana pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, sehingga kita sebenarnya sebagai orang tua dapat mudah menerapkan fungsi manajemen yang di singkat dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) kepada anak kita sepenuhnya. Sehingga dengan menerapkan methode ini, kita dapat mengatur masa depan anak kita yang lebih baik. 
       Dengan mengawali fungsi manajemen yang pertama Planning (Perencanaan), dimana orang tua sudah harus mempunyai rencana yang matang, terkait gambaran kearah manakah masa depan putra-putrinya, yang akan dicapai nanti. Mulai dari menetapkan segala peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan, bagaimana cara melakukannya, kapan dan di mana dilakukan, serta apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal. Lebih ringkasnya perencanaan ini adalah niatnya sendiri kemudian menyiapkan semua kebutuhan anaknya yang akan dicapai. Contoh kecilnya, ada orang tua menyekolahkan anaknya di SD Integral Lukman AL-Hakim Surabaya, karena sebelumnya ia merencanakan masa depan anaknya nanti menjadi seorang guru. Maka dari sejak kecil ia harus di didik, dengan memasukkan anaknya di lembaga pendidikan formal dan nonformal, agar menjadi anak yang cerdas dan terampil.
       Yang kedua dengan organizing (Pengorganisasian), ini adalah lanjutan dari fungsi perencanaan, dimana terjalin hubungan kerja sama antara orang tua dan anaknya dalam rangka  untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi berupa pendekatan kasih sayang secara istiqomah, terhadap perkembangan belajar anak. Anak diberikan hak nya, kemudian orang tua juga  memberikan kewajiban terhadap anaknya. Sehingga terciptalah kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama. Contoh (Lanjutan) , setelah anak masuk dalam lembaga pendidikan formal dan nonformal, maka orang tua tidak boleh melepaskan dan menghandalkan sepenuhnya pada lembaga tersebut saja, namun partisipasi orang tua juga di utamakan untuk mengetahui perkembangan belajarnya.
   Yang ketiga dengan actuating (Penggerakan), berfungsi untuk merealisasikan hasil dari perencanaan dan pengorganisasian yang sudah dilakukan. Dimana orang tua harus lebih fokus untuk lebih dekat lagi dengan anak  guna mengarahkan, memotivasi, membimbing kemudian menggerakkan anak untuk aktif agar bersungguh-sungguh menjalankan apa yang menjadi kewajibannya (Belajar) sehingga tujuan dari perencanaan awalnya dapat tercapai dengan efektif. Fungsi penggerakan ini, harus dilaksanakan semaksimalnya oleh orang tua hingga anaknya dapat memulai aktifitas belajar sampai tuntas. Karena pada fungsi penggerakan ini, sangat penting untuk menentukan hasil belajarnya baik dari lembaga formal dan nonformal. Jadi tidak salah, apabila orang tua menekankan pada anaknya untuk melaksanakan kewajibannya (Belajar) terlebih dahulu, daripada melakukan hal yang tidak terlalu penting untuk masa depannya.
   Yang keempat dengan controlling (Pengawasan), merupakan bentuk kegiatan mengamati ,mengukur segala aktifitas yang dilakukan anak dan melihat pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang di rencanakan sebelumnya.

      Mari kuatkan manajemen keluarga kita
      Sukses tidaknya kegiatan rumah tangga didasarkan pada sistem manajemen yang baik, teratur dan terarah. Fungsi manajemen POAC (planning, organizing, actuating dan controlling) dapat membantu kita dalam membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Selain itu juga perlu adanya komitmen yang tinggi seluruh anggota keluarga untuk mewujudkan visi misi keluarga kita. Perlu diingat, dalam perahu rumah tangga hanya ada satu nakhoda yaitu suami. Istri hanyalah sebagai partner dan asisten untuk membantu terlaksananya tujuan rumah tangga. Kerjasama kedua belah pihak inilah yang nantinya akan menentukan arah rumah tangga yang akan dituju.
Wallahu a'lam Bishowab..