Al Fakir menulis sedikit bahasan kepada sedulur semua,semoga kita bisa mengambil manfaatnya. Dan Allah meridhoi kita semua. Kementerian Agama akhirnya memutuskan awal Ramadhan 1434 H jatuh pada
hari Rabu, 10 Juli 2013. Keputusan diambil dalam sidang isbat di
Kementerian Agama yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dan
diikuti belasan organisasi masyarakat Islam.
Ramadhan adalah Bulan yang di nantikan oleh ummat islam pada seluruh dunia,tak lain ialah mengharapkan bisa mengikuti ibadah sepenuhnya di bulan tersebut. Tetapi untuk kaum hawa tidak bisa melaksanakn ibadah puasa sepenuhnya di karenakan ada halangan.
Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur
(penghulu bulan-bulan). Dinamakan demikian karena Bulan Ramadhan
memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan
lainnya. Di antara keutamaannya yaitu:
1. Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran).
Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas
kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman: “Bulan
Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan
pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185). Pada setiap bulan Ramadhan pula Rasulullah saw selalu bertadarus
(berinteraksi) dengan Al-Quran dengan Jibril as, sebagaimana disebutkan
dalam riwayat Ibnu Abbas r.a (HR. Bukhari).
Maka, pada bulan Ramadhan
ini kita digalakkan untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Quran,
dengan cara membacanya, memahami dan mentadabburi maknanya, menghafal
dan mempelajarinya, serta mengamalkannya.
2. bulan Ramadhan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan), sebagaimana sabda Rasul saw, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian..”. (HR.
Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Setiap ibadah yang dilakukan di bulan
Ramadhan, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya. Rasulullah saw
bersabda: “Setiap amal yang dilakukan oleh anak Adam adalah untuknya,
dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh
ratus kali lipat.
Tidak hanya keberkahan menuai pahala, namun banyak keberkahan
lainnya. Dari aspek ekonomi, Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi
para pedagang dan lainnya. Bagi fakir miskin, Ramadhan membawa
keberkahan tersendiri. Pada bulan ini seorang muslim sangat digalakkan
untuk berinfaq dan bersedekah kepada mereka. Bahkan diwajibkan membayar
zakat fitrah untuk mereka.
3. pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat.
Dengan demikian, Allah Swt telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya
untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang mereka perbuat pada
bulan Ramadhan. Syaithanpun tidak diberi kesempatan untuk mengoda dan
menyesatkan manusia. Rasulullah saw bersabda, “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan pun dibelenggu.” (HR.
Bukhari dan Muslim). Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk
memperbanyak ibadah sunnat dan amal shalih, agar kita dapat masuk surga.
4. bulan Ramadhan adalah cara muslim untuk berbuat kebaikan dan mencegah maksiat. Rasulullah saw bersabda, “Apabila
malam pertama bulan Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin
Ifrit dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun
darinya terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun
pintu yang tertutup. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang
memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari
kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).
Para pelaku maksiat merasa dipersempit ruang gerak untuk berbuat
maksiat pada bulan Ramadhan. Karena, pada bulan Ramadhan mereka harus
menahan nafsunya. Tempat-tempat maksiat, hiburan-hiburan yang mengumbar
birahi ditutup serta fasilitas maksiat ditutup. Terlebih lagi para
syaithan yang menjadi guru para pelaku maksiat selama ini dibelenggu
pada bulan Ramadhan. Begitu pula nafsu yang menjerumuskan manusia ke
neraka juga dikekang dengan ibadah puasa, karena puasa itu adalah
penahan nafsu dan maksiat
Alangkah indahnya,beruntungnya apabila bulan Ramadhan ini seorang muslim bisa berperilaku di bulan2 lainnya . amiin ya Allah...
5. Ramadhan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Allah Swt menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi saw bersabda: ”Shalat
lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan
dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”.Hr.Muslim.
Bagi saudaraku yang mempunyai,atau pernah melakukan perbuatan dosa baik kbesar atau kecil,bersegeralah di bulan ini kita mulai bangun malam,beristigfar,menyesali perbuatan kita,dan tak akan mengulangi kembali,dengan taubatan nasuha yang benar2. al fakir juga selalu beristigfar,tak akan berhenti untuk meminta ampunannya.
6. pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang nilai kebaikan padanya lebih baik dari seribu bulan. Allah berfirman: “Dan Tahukah kamu lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadar: 2-3). Rasul saw bersabda: “Pada
bulan Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan,
barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R. Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi).
Maka kita sangat digalakkan untuk mencari lailatul qadar ini dengan i’tikaf, khususnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, mengikuti perbuatan Rasul saw. Aisyah r.a berkata: “Apabila
telah masuk sepuluh hari terakhir (dari bulan Ramadhan), Nabi saw
menghidupkan waktu malam beliau, membangunkan keluarga beliau untuk
beribadah, dan mengencangkan ikat pinggang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengingat berbagai keutamaan Ramadhan tersebut di atas, maka sangat
disayangkan bila Ramadhan datang dan berlalu meninggalkan kita begitu
saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meraihnya dengan
melakukan berbagai ibadah dan amal shalih. Celakanya, bila hari-hari
Ramadhan yang seharusnya diisi dengan memperbanyak ibadah diganti dengan
ajang maksiat, na’uzubillahi min zaalik..! Rasulullah saw telah memberi peringatan dengan sabdanya: “Jibril
telah datang kepadaku dan berkata: ”Wahai Muhammad, Siapa yang
menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan ini habis dan tidak
mendapat ampunan, maka ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya.
Katakan Amin! Aku pun mengatakan Amin!. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya).
Semoga kita semua di bulan ini bisa mengoptimalkan amal ibadah baik pada siang hari atau malam hari.
Afwan sedulurku,bila ada kekhilafan itu dari al fakir,Kebenaran dari ALLAH lah yah berhak memilikinya.
Wallahu a'lam bisshowab.